1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Anthony Van Leeuwenhoek adalah orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana. Mikroskop berasal dari kata “mikro” yang berarti kecil dan “scopium” yang berarti penglihatan. Berarti mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop pada umumnya trediri dar 2 lensa yaitu sebagi lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Baik lensa objektif maupun lensa okuler dirancang untuk pembesaran yang berbeda. Adapun macam mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium adalah mikroskop binokuler (bino : dua, oculus : mata) (Anonymuos, 2010).
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum biologi dasar tentang penggunanaan mikroskop ini adalah untuk memperkenalkan mikroskop binokuler, cara penggunanaan dan pemeliharaan serta cara pembuatan preparat.
Tujuan dari praktikum biologi dasar tentang penggunaan mikroskop ini adalah agar praktikan dapat menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
1.3. Waktu dan Tempat
Praktikum biologi dasar tentang penggunaan mikroskop ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 1 oktober 2010 pukul 16.45 – 18.15 WIB yang bertempat di Laboratorium Ilmu-Ilmu Perairan (IIP) Gedung C Lantai 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang.
2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mikroskop
Karena panca indera manusia memiliki kemampuan yang terbatas, banyak masalah mengenai organisme yang dipecahkannya hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat. Alat yang digunakan adalah mikroskop (mikro : kecil, scopium : penglihatan) yang memungkinkan seseorang agar dapat mengamati objek (latin : objektum = sesuatu sesuatu yang diketengahkan) dan gerakan yang sangat halus sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang (Anshory, 1984).
Sebuah objek terlihat lebih besar atau lebih kecil tergantung jarak dari mata kita. Tetapi ketika sesuatu terlihat lebih dekat dari mata kita sekitar 10 inci (25 cm) kita tidak dapat melihat lama – lama karena kita tidak bias focus pada benda tersebut. Jika mata mempunyai kekuatan daya akomodasi tidak terbatas. Kita tidak butuh mikroskop, kita mungkin akan membawa objek lebih dekat kemata kita, untuk melihat dengan jelas. Cara mengatasi keterbatasan akomadasi dapat meletakkan sebuah lensa didepan mata kita (The encyclopedia, 1829).
2.2 Macam – macam Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop memiliki perbesaran maksimal 1000X, mikroskop memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tuga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan lensa kondensor.
2. Mikroskop Stereo
Merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukura relatif besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang di amati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya.
Mikroskop elektron adalah mikrokop yang mampu melakukan perbasar objek 2 juta kali yang menggunakan elektron statik dan elektromagnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan perbesar objek serta revolusi yang lebih bagus daripada mikroskop cahaya.
4. Mikroskop Ultraviolet
Adalah suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop cahaya.
5. Mikroskop Pender
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibody yang khas mula – mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkain atau dikonjungsi dengan pewarna pendar.
6. Mikroskop Medan – Gelap
Digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk. Mikrokop medan gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut tampa berkas cahaya yang masuk.
7. Mikroskop Fase Kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan alamiahnya. Tidak diberi warna dalam keadaan hidup, namun pada gaibnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan dan bakteri) (Anonymous, 2010).
3. METODOLOGI
3.1 Alat dan Fungsi
· Mikroskop Binokuler : Untuk mengamati objek yang
berukuran sangat kecil yang tidak
terlihat dengan mata telanjang.
· Objek Glass : Tempat meletakkan objek yang akan
diamati.
· Cover Glass : Untuk menutup objek yang akan
diamati yang ada di objek glass.
· Gunting : Untuk memotong kertas koran sebagai
objek yang akan diamati.
· Pinset : Untuk mengambil bahan yang sulit di
ambil dengan tangan.
· Pipet Tetes : Untuk mengambil bahan praktikum
yang berupa cairan/larutan dalam
jumlah yang sedikit yaitu aquadest.
· Kamera (Digital/HP) : Untuk mengambil gambar hasil
pengamatan di mikroskop.
· Beaker Glass : Sebagai wadah larutan.
· Nampan : Sebagai tempat untuk meletakkan alat-
alat dan bahan – bahan yang akan
digunakan.
3.2 Bahan dan Fungsinya
· Tissue : Untuk membersihkan alat dan bahan
yang telah digunakan.
· Aquadest : Untuk memperjelas objek yang akan
diamati yaitu kertas Koran.
· Potongan Kertas Koran : Sebagai objek yang akan diamati.
3.3 Skema Kerja
Disiapkan mikroskop
Disiapkan objek yang akan diamati
Diamati di mikroskop
Hasil
Kertas Koran
Disiapkan
Digunting satu huruf
Diletakkan diatas objek glass
Ditetesi aquadest
Ditutup dengan cover glass
Diletakkan di meja preparat
3. PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Pengamatan
4.1.1 Gambar Mikroskop dan Bagian – bagiannya
Bagian – bagian Mikroskop
· Lensa Okuler : Untuk meneruskan bayangan yang dihasilkan
oleh lensa objek.
· Penyangga : Sebagai pegangan agar mikroskop dapat
dipindahkan.
· Revolver : Mengatur perbesaran pada lensa objektif.
· Lensa objektif : Memperbesar bayangan dihasilkan oleh
Benda 4X, 10X, 40X, 100X.
· Penjepit : Untuk menjepit preparat.
· Meja preparat : Meletakkan preparat yang akan diamati.
· Kondensor : Mengumpulkan cahaya yang masuk.
· Difragma : Mengatur sedikitnya cahaya yang masuk.
· Kaki mikroskop : Penyangga mikroskop.
· Tombol on/off : Menghidup/matikan mikroskop.
· Pengatur halus : Memperjelas bayangan yang diamati.
· Pengatur kasar : Menaik turunkan meja preparat.
Sifat bayangan yang dihasilkan adalah maya, tegak, dan diperbesar.
3.1 Analisa Prosedur
Pertama – pertama disiapkan alat dan bahan berupa mikroskop, objek glass, cover glass, beaker glass, gunting, pinset, pipet, kamera, aquadest, tissue, dan pototongan kertas koran. Pegang mikroskop dengan cara lengan mikroskop dipegang dengan satu tangan secar erat, setelah itu tangan yang lain meyangga atau memegang kaki mikroskop. Lalu mikroskop diletakkan diatas meja secara perlahan dan lengannya mengarah ke tempat duduk praktikan, pastikan meja objek juga mengarah ke tempat yang berlawanan. Setelah itu, siapkan objek yang akan diamati dengan kertas koran diatas objek glass, kemudian tutup objek glass tersebut dengan cover glass dengan kemiringan 45 agar tidak terjadi gelembung udara. Tetapi sebelum bahan atau objek yang berupa potongan kertas koran ditutup dengan cover glass diberi sedikit aquadest untuk merekatkan bahan dengan objek glass dan agar terlihat lebih jelas jika diamati dengan mikroskop. Apabila ada gelembung udara maka bahan atau potongan kertas koran yang diamati tidak akan terlihat jelas pada pengamatan di mikroskop dan kita harus mengulanginya.
3.2 Analisa Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan pada praktikum mengenai mikroskop, adapun analisa hasilnya yaitu bayangan yang terjadi di mikroskop sebagai berikut : Maya, terbalik, dan diperbesar 400X. Jadi dari data hasil percobaan yang telah dilakukan adalah benar dan sama seperti literatur.
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan :
1. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati suatu organisme yang berukuran sangat kecil.
2. Mikroskop mempunyai 2 lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
3. Macam – macam mikroskop
· Mikroskop Cahaya
· Mikroskop Electron
· Mikroskop Pender
· Mikroskop Stereo
· Mikroskop Ultraviolet
· Mikroskop Medan – gelap
· Mikroskop Fase kontras
4. Dari data yang dihasilkan , bayangan yang dihasilkan mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
3.2 Saran
Untuk menghindari kesalahan pada waktu praktikum kita harus memperhatikan dengan baik dan benar serta bersikap tertib pada waktu pratikum berlangsung. Pratikan juga harus aktif bertanya kepada asisten apabila ada yang belum dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. id.wikipedia.org/wiki/bagian – bagian mikroskop. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2010 pukul 18.00 WIB.
Anonymous. 1984. Biologi Umum. Ganesa Expect : Bandung.
Anonymous.2002.caramembuatkalfiber.blogspot.com/2002/02.mikroskop.htmDiakses pada tanggal 1 Oktober 2010.
Ensiklopedia oxford. 1982. Listrik origami. PT. Widya Dara. AS.
Grolier and Corporate. 1829. M. Ichrophotography – microscope Danbury. USA.
Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan sel F.k UNLAM : Banjar Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar