Rabu, 29 Desember 2010

Sel Tumbuhan, Sel Hewan, dan Benda-Benda Kecil Lainnya

1. PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665 seorang ilmuwan asal Inggris yang bernama Robert Hooke mengamati sayatan sel gabus botol mikroskop yang amat sederhana yang terlihat olehnya adalah struktur dari ruang kecil, dimana dinamakan sel. Nehemiah Grew menuliskan deskripsi pertamanya tentang jaringan tumbuhan pada tahun 1671. Pada tahun 1980, Heinstein menggunakan istilah protoplas bagi satuan protoplasma dalam sel (Gabriel, 1988).
Perbedaan yang mendasar antara sel hewan dan tumbuhan yaitu adanya dinding sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan selulosa. Apabila dalam ruang sel terdapat protoplasma maka sel tersebut bisa dikatakan hidup karena pada protoplasma sel terdapat plasma sel yang mengandung inti sel, butir-butir plastid dan mitokondria (Subowo, 1992).

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum Biologi Dasar tentang sel tumbuhan, sel hewan, dan benda-benda kecil lainnya adalah menerapkan penggunaan mikroskop dengan baik dan tepat.
Tujuan dari praktikum Biologi Dasar tentang sel tumbuhan, sel hewan, dan benda-benda kecil lainnya adalah untuk pemahaman ciri-ciri sekaligus dapat membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.

1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Dasar tentang sel tumbuhan, sel hewan dan benda-benda kecil lainnya ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 1 Oktober 2010 pada pukul 16.45 – 18.00 WIB, bertempat di gedung C lantai 1 laboratorium Ilmu-ilmu Perairan (IIP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Univrsitas Brawijaya, Malang.



2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Sel
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti. Sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas utnuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdiferensiasi, akan berubah betuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat pesediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).
Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organism multisel tidak sama satu dengan yang lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemukan bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplas dan dinding, khususnya pada sel muda (Saktiono, 1989).

2.2 Bentuk-bentuk Sel
Salah satu perbedaanyang khas antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah pada sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti ular (Winarto, 1981).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjangg seperti rambut atau seperti ular. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya (Pramesti, 2000).

2.3 Bagian dan Fungsi Sel
a. Membran Sel : sebagai pembatas pelindung isi sel
serta sebagai pengatur lalu lintas zat yang keluar masuk sel.
b. Sitoplasma : cairan yang mengisi sel.
c. Nukleus : pusat pengaturan sel.
d. RE : (Retikulum Endoplasma) menyusun
dan mengatur zat-zat ke dalam sel.
e. Ribosom : sintesis protein.
f. Badan Golgi : tempat ekskreesi.
g. Mitokondria : tempat respirasi.
h. Plastida : tempat pigmen (klorofil).
i. Lisosom : mencerna makanan.
j. Vakuola makanan : untuk mencerna makanan.
k. Vakuola berdenyut : untuk mengerluarkan sisa berupa
cairan (wikipedia,2010).
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, reticulum endoplasma, apparatus golgi, lisosom, plastid, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membrane inti, mikrofilamenn, dan dinding sel (Suwasono, 1987).

2.4 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
(Adi, 2010) menyatakan bahwa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah sebagai berikut,
No. Sel Tumbuhan Sel Hewan
1. Tidak ada sentriol Terdapat Sentriol
2. Terdapat sitokinesis Tidak terdapat sitokinesis
3. Tidak ada pembatasan pertumbuhan Terdapat pembatasan pertumbuhan
4. Sel lebih besar Sel lebih kecil
5. Tidak mempunyai sentrosom Mempunyai sentrosom
6. Tidak memiliki lisosom Memiliki lisosom
7. Mempunyai dinding sel Tidak mempunyai dinding sel





3.METODOLOGI


3.1 Alat dan Fungsi
a. Mikroskop Binokuler : untuk mengamati benda dan
gerakan yang sangat halus yang tidak terlihat mata telanjang.
b. Obyek glass : untuk meletakkan objek.
c. Silet : untuk menyayat objek.
d. Cover glass : untuk menutup obyek yang akan diamati.
e. Jarum pentul : untuk mengambil irisan gabus dan ketela pohon.
f. Pinset : untuk mengambil benda yang sangat kecil.
g. Beaker glass : untuk tempat larutan.
h. Nampan : tempat meletakkan alat dan bahan percobaan.
i. Pisau : untuk memotong.
j. Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan cairan.
k. Washing bottle : untuk mencuci alat.

3.2 Bahan dan Fungsi
a. Kentang dan ketela pohon: sebagai objek yang akan diamati.
b. Kulit umbi bawang merah : sebagai objek yang akan diamati.
c. Paramaecium : sebagai objek yang akan diamati.
d. Ephitelium squamosum : sebagai objek yang akan diamati.
e. Daun Hydrilla : sebagai objek yang akan diamati.
f. Irisan gabus : sebagai objek yang akan diamati.
g. Batang korek api : untuk mengambil ephitelium.
h. Aquades : untuk memperjelas bayangan.
i. Lugol dan Methilene biru: untuk memperjelas bayangan

3.3 Skema Kerja

Disediakan preparat
Dipersiapkan mikroskop
Dipersiapkan bahan untuk diamati
Diatur fokus mikroskop
Diamati hasil
Ditulis data hasil
Ditarik kesimpulan dari pengamatan
Hasil

3.3.1 Kentang
Kentang
Diambil dengan jarum pentul
Diteteskan pada objek glass
Ditetesi larutan Y-KY
Ditutup cover glass dengan memiringkan 45°
Diletakkan diatas meja mikroskop
Diamati hasilnya dengan perbesaran 4x dan digambar
Hasil

3.3.2 Irisan gabus dan kulit umbi bawang merah
Irisan gabus dan kulit umbi bawang merah
Umbi bawang merah disayat dengan pinset & gabus diiris tipis dengan silet
Diletakkan pada objek glass
Ditetesi aquades 1 tetes
Ditutup cover glass kemiringan 45°
Diletakkan diatas meja mikroskop
Diamati dengan pembesaran 4x
Digambar objek yang diamati
Hasil

3.3.3 Daun Hydrilla
Daun hydrilla
Diletakkan diatas objek glass
Ditetesi air 1 tetes
Ditutup cover glass kemiringan 45°
Diletakkan diatas meja mikroskop
Diamati dengan perbesaran 4x
Digambar objek yang diamati
Hasil

3.3.4 Paramecium
Paramecium
Diletakkan diatas objek glass
Ditetesi air 1 tetes
Ditutup cover glass kemiringan 45°
Diletakkan diatas meja mikroskop
Diamati dengan perbesaran 4x
Digambar objek yang diamati
Hasil

3.3.5 Ephitelium Squamosum Pipi
Ephitelium squaosum pipi diambil dengan menggunakan batang korek api
Diletakkan diatas objek glass
Ditetesi methilene biru 1 tetes
Ditutup cover glass kemiringan 45°
Diletakkan diatas meja mikroskop
Diamati dengan pembesaran 4x
Digambar objek yang diamati
Hasil



4. PEMBAHASAN


4.1 Data Hasil Pengamatan

Gambar Hasil Pengamatan Sel


4.2 Analisa Prosedur

4.2.1 Skema Kerja
Pertama-tama siapkan preparat dengan cara meletakkan objek di objek glass, lalu ditetesi larutan untuk memperjelas bayangan, lalu tutup dengan cover glass degnan kemiringan 45° agar tidka ada gelembung didalamnya. Setelah itu siapkan mikroskop, nyalakan lampu pada mikroskop, lalu taruh preparat pada meja preparat dan jepit. Atur besar kecilnya cahaya sampai bayangan terlihat jelas begitu juga dengan perbesarannya. Jika belum menemukan bayangan,geser meja preparat naik turun dengan pemutar kasar dan kekiri atau kanan dengan pemutar halus. Setelah itu amati hasilnya dan gambar atau tulis hasilnya. Tariklah kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan.

4.2.2 Prosedur Objek
• Tepung Kentang
Ambil tepung kentang dengan jarum pentul dan letakkan di atas objek glass kemudian tetasi larutan Y-KY agar bayangan obyek terlihat jelas. Lalu tutup dengan cover glass kemiringan 45° diatas objek glass supaya tidak ada gelembung. Letakkan diatas meja mikroskop. Amati bayangan yang terlihat dari objek dan gambarkan hasilnya.
• Irisan Gabus dan Kulit Umbi Bawang Merah
Iris gabus dan sayat kulit umbi bawang merah dengan silet dan pinset. Letakkan diatas obyek glass lalu tetesi 1-2 tetes aquades agar bayangan terlihat jelas, tutup dengan cover glass kemiringan 45° agar tidak ada gelambung. Letakkan diatas meja mikroskop. Amati bayangan yang terlihat dari obyek dan gambar hasilnya.
• Daun Hydrilla
Letakkan daun hydrilla di atas obyek glass lalu tetesi agar bayangan terlihat jelas, tutup dengan cover glass kemiringan 45°, agar tidak ada gelembung. Letakkan di atas meja mikroskop. Amati bayangan yang terlihat denga gambar hasilnya.
• Paramaecium
Ambil kultur jerami dengan pipet tetes. Lalu teteskan pada obyek glass agar bayangan terlihat jelas, tutup dengan cover glass kemiringan 45° agar tidak ada gelembung letakkan diatas meja mikroskop. Amati bayangan yang terlihat dan gambar hasilnya.
• Ephitelium Squamosum
Ambil bagian dalam pipi dengan batang korek api dan letakkan di atas obyek glass agar bayangan terlihat jelas. Tutup dengan cover glass kemiringan 45°. Letakkan di atas meja mikroskop. Amati gambar yang terlihat dan gambarlah hasilnya.



5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sel adalah segumpal protoplasma yang berinti sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya.
Sel pun mempunyai bentuk yang beragam, antara lain panjang, peluru, prisma, dan bikonkaf. Sel mempunyai bagian – bagian antara lain : membran sel, sitoplasma, nucleus, ribosom, lisosom, badan golgi, mitokondria, plastida, vakuola, reticulum endoplasma.

5.2 Saran
Para praktikan diharapkan dapat memahami terlebih dahulu tentang pengertian sel dan macam-macamnya agar saat praktikum dapat mengerti dan mengikuti praktikum dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa,2010 Anonymousb,2010 Anonymousc,2010 Anonymousd,2010 Anonymouse,2010 Anshory,I.1984.Biologi Umum.GanesaExact:Bandung
Campbell.1974.Biologi Edisi Kelima.Erlangga:Jakarta
Grolier.1829.American Internasional Edition.Danbury:Amerika Serikat
Grolier.2001.Ilmu Pengetahuan Populer.PT.Widya Dara:Amerika Serikat
H.John,Wilis.2007.Biology,Holt.RINEHART AND WINSTON:London

Senin, 27 Desember 2010

Pengenalan Mikroskop


1.    PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Anthony Van Leeuwenhoek adalah orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana. Mikroskop berasal dari kata “mikro” yang berarti kecil dan “scopium” yang berarti penglihatan. Berarti mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop pada umumnya trediri dar 2 lensa yaitu sebagi lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Baik lensa objektif maupun lensa okuler dirancang untuk pembesaran yang berbeda. Adapun macam mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium adalah mikroskop binokuler (bino : dua, oculus : mata) (Anonymuos, 2010).

1.2.  Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum biologi dasar tentang penggunanaan mikroskop ini adalah untuk memperkenalkan mikroskop binokuler, cara penggunanaan dan pemeliharaan serta cara pembuatan preparat.
Tujuan dari praktikum  biologi dasar tentang penggunaan mikroskop ini adalah agar praktikan dapat menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.

1.3.  Waktu dan Tempat
Praktikum biologi dasar tentang penggunaan mikroskop ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 1 oktober 2010 pukul 16.45 – 18.15 WIB yang bertempat di Laboratorium Ilmu-Ilmu Perairan (IIP) Gedung C Lantai 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang.
             


2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Mikroskop
Karena panca indera manusia memiliki kemampuan yang terbatas, banyak masalah mengenai organisme yang dipecahkannya hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat. Alat yang digunakan adalah mikroskop (mikro : kecil, scopium  : penglihatan) yang memungkinkan seseorang agar dapat mengamati objek (latin : objektum = sesuatu sesuatu yang diketengahkan) dan gerakan yang sangat halus sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang (Anshory, 1984).
Sebuah objek terlihat lebih besar atau lebih kecil tergantung jarak dari mata kita. Tetapi ketika sesuatu terlihat lebih dekat dari mata kita sekitar 10 inci (25 cm) kita tidak dapat melihat lama – lama karena kita tidak bias focus pada benda tersebut. Jika mata mempunyai kekuatan daya akomodasi tidak terbatas. Kita tidak butuh mikroskop, kita mungkin akan membawa objek lebih dekat kemata kita, untuk melihat dengan jelas. Cara mengatasi keterbatasan akomadasi dapat meletakkan sebuah lensa didepan mata kita (The encyclopedia, 1829).

2.2  Macam – macam Mikroskop
1.    Mikroskop Cahaya
Mikroskop memiliki perbesaran maksimal 1000X, mikroskop memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tuga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan lensa kondensor.
2.    Mikroskop Stereo
Merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukura relatif besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang di amati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya.
 3.    Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah mikrokop yang mampu melakukan perbasar objek 2 juta kali yang menggunakan elektron statik dan elektromagnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan perbesar objek serta revolusi yang lebih bagus daripada mikroskop cahaya.
4.    Mikroskop Ultraviolet
Adalah suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop cahaya.
5.    Mikroskop Pender
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibody yang khas mula – mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkain atau dikonjungsi dengan pewarna pendar.
6.    Mikroskop Medan – Gelap
Digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk. Mikrokop medan gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut tampa berkas cahaya yang masuk.
7.    Mikroskop Fase Kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan alamiahnya. Tidak diberi warna dalam keadaan hidup, namun pada gaibnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan dan bakteri) (Anonymous, 2010).



3.            METODOLOGI

3.1  Alat dan Fungsi
·         Mikroskop Binokuler              : Untuk mengamati objek yang
                                                berukuran sangat kecil yang tidak
                                                terlihat dengan mata telanjang.
·         Objek Glass                           : Tempat meletakkan objek yang akan
                                                diamati.
·         Cover Glass                           : Untuk menutup objek yang akan
                                                diamati yang ada di objek glass.
·         Gunting                                  : Untuk memotong kertas koran sebagai
                                               objek yang akan diamati.
·         Pinset                                     : Untuk mengambil bahan yang sulit di
                                                ambil dengan tangan.
·         Pipet Tetes                             : Untuk mengambil bahan praktikum
                                                yang berupa cairan/larutan dalam
                                                jumlah yang sedikit yaitu aquadest.
·         Kamera (Digital/HP)              : Untuk mengambil gambar hasil
                                                pengamatan di mikroskop.
·         Beaker Glass                         : Sebagai wadah larutan.
·         Nampan                                 : Sebagai tempat untuk meletakkan alat-   
                                                                        alat dan bahan – bahan yang akan     
                                                                        digunakan.

3.2  Bahan  dan Fungsinya
·      Tissue                                      : Untuk membersihkan alat dan bahan
  yang telah digunakan.            
·      Aquadest                                 : Untuk memperjelas objek yang akan
  diamati yaitu kertas Koran.
·      Potongan Kertas Koran          : Sebagai objek yang akan diamati. 

3.3 Skema Kerja
Disiapkan mikroskop
Disiapkan objek yang akan diamati
                  Diamati di mikroskop
Hasil

Kertas Koran
Disiapkan
Digunting satu huruf
Diletakkan diatas objek glass
Ditetesi aquadest
Ditutup dengan cover glass
Diletakkan di meja preparat
 





3.    PEMBAHASAN

3.1  Data Hasil Pengamatan
4.1.1  Gambar Mikroskop dan Bagian – bagiannya
 
Bagian – bagian Mikroskop
·         Lensa Okuler             : Untuk meneruskan bayangan yang dihasilkan
  oleh lensa objek.
·         Penyangga                : Sebagai pegangan agar mikroskop dapat
  dipindahkan.
·         Revolver                    : Mengatur perbesaran pada lensa objektif.
·         Lensa objektif                        : Memperbesar bayangan dihasilkan oleh
 Benda 4X, 10X, 40X, 100X.                 
·         Penjepit                       : Untuk menjepit preparat.
·         Meja preparat              : Meletakkan preparat yang akan diamati.
·         Kondensor                   : Mengumpulkan cahaya yang masuk.
·         Difragma                     : Mengatur sedikitnya cahaya yang masuk.
·         Kaki mikroskop           : Penyangga mikroskop.
·         Tombol on/off             : Menghidup/matikan mikroskop.
·         Pengatur halus            : Memperjelas bayangan yang diamati.
·         Pengatur kasar           : Menaik turunkan meja preparat.
 
4.1.2 Gambar Potongan Koran
Sifat bayangan yang dihasilkan adalah maya, tegak, dan diperbesar.

3.1 Analisa Prosedur
Pertama – pertama disiapkan alat dan bahan berupa mikroskop, objek glass, cover glass, beaker glass, gunting, pinset, pipet, kamera, aquadest, tissue, dan pototongan kertas koran. Pegang mikroskop dengan cara lengan mikroskop dipegang dengan satu tangan secar erat, setelah itu tangan yang lain meyangga atau memegang kaki mikroskop. Lalu mikroskop diletakkan diatas meja secara perlahan dan lengannya mengarah ke tempat duduk praktikan, pastikan meja objek juga mengarah ke tempat yang berlawanan. Setelah itu, siapkan objek yang akan diamati dengan kertas koran diatas objek glass, kemudian tutup objek glass tersebut dengan cover glass dengan kemiringan 45  agar tidak terjadi gelembung udara. Tetapi sebelum bahan atau objek yang berupa potongan kertas koran ditutup dengan cover glass diberi sedikit aquadest untuk merekatkan bahan dengan objek glass dan agar terlihat lebih jelas jika diamati dengan mikroskop. Apabila ada gelembung udara maka bahan atau potongan kertas koran yang diamati tidak akan terlihat jelas pada pengamatan di mikroskop dan kita harus mengulanginya.

3.2 Analisa Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan pada praktikum mengenai mikroskop, adapun analisa hasilnya yaitu bayangan yang terjadi di mikroskop sebagai berikut : Maya, terbalik, dan diperbesar 400X. Jadi dari data hasil percobaan yang telah dilakukan adalah benar dan sama seperti literatur.


3.    PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan :
1.    Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati suatu organisme yang berukuran sangat kecil.
2.    Mikroskop mempunyai 2 lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
3.    Macam – macam mikroskop
·         Mikroskop Cahaya
·         Mikroskop Electron
·         Mikroskop Pender
·         Mikroskop Stereo
·         Mikroskop Ultraviolet
·         Mikroskop Medan – gelap
·         Mikroskop Fase kontras
4.    Dari data yang dihasilkan , bayangan yang dihasilkan mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar.

3.2  Saran
Untuk menghindari kesalahan pada waktu praktikum kita harus memperhatikan dengan baik dan benar serta bersikap tertib pada waktu pratikum berlangsung. Pratikan juga harus aktif bertanya kepada asisten apabila ada yang belum dimengerti.



DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. id.wikipedia.org/wiki/bagian – bagian mikroskop. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2010 pukul 18.00 WIB.
Anonymous. 1984. Biologi Umum. Ganesa Expect : Bandung.
Anonymous.2002.caramembuatkalfiber.blogspot.com/2002/02.mikroskop.htmDiakses pada tanggal 1 Oktober 2010.
Ensiklopedia oxford. 1982. Listrik origami. PT. Widya Dara. AS.
Grolier and Corporate. 1829. M. Ichrophotography – microscope Danbury. USA.
Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan sel F.k UNLAM : Banjar Baru.