Rabu, 29 Desember 2010

Sel Tumbuhan, Sel Hewan, dan Benda-Benda Kecil Lainnya

1. PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665 seorang ilmuwan asal Inggris yang bernama Robert Hooke mengamati sayatan sel gabus botol mikroskop yang amat sederhana yang terlihat olehnya adalah struktur dari ruang kecil, dimana dinamakan sel. Nehemiah Grew menuliskan deskripsi pertamanya tentang jaringan tumbuhan pada tahun 1671. Pada tahun 1980, Heinstein menggunakan istilah protoplas bagi satuan protoplasma dalam sel (Gabriel, 1988).
Perbedaan yang mendasar antara sel hewan dan tumbuhan yaitu adanya dinding sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan selulosa. Apabila dalam ruang sel terdapat protoplasma maka sel tersebut bisa dikatakan hidup karena pada protoplasma sel terdapat plasma sel yang mengandung inti sel, butir-butir plastid dan mitokondria (Subowo, 1992).

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum Biologi Dasar tentang sel tumbuhan, sel hewan, dan benda-benda kecil lainnya adalah menerapkan penggunaan mikroskop dengan baik dan tepat.
Tujuan dari praktikum Biologi Dasar tentang sel tumbuhan, sel hewan, dan benda-benda kecil lainnya adalah untuk pemahaman ciri-ciri sekaligus dapat membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.

1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Dasar tentang sel tumbuhan, sel hewan dan benda-benda kecil lainnya ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 1 Oktober 2010 pada pukul 16.45 – 18.00 WIB, bertempat di gedung C lantai 1 laboratorium Ilmu-ilmu Perairan (IIP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Univrsitas Brawijaya, Malang.



2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Sel
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti. Sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas utnuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdiferensiasi, akan berubah betuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat pesediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).
Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organism multisel tidak sama satu dengan yang lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemukan bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplas dan dinding, khususnya pada sel muda (Saktiono, 1989).

2.2 Bentuk-bentuk Sel
Salah satu perbedaanyang khas antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah pada sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti ular (Winarto, 1981).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjangg seperti rambut atau seperti ular. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya (Pramesti, 2000).

2.3 Bagian dan Fungsi Sel
a. Membran Sel : sebagai pembatas pelindung isi sel
serta sebagai pengatur lalu lintas zat yang keluar masuk sel.
b. Sitoplasma : cairan yang mengisi sel.
c. Nukleus : pusat pengaturan sel.
d. RE : (Retikulum Endoplasma) menyusun
dan mengatur zat-zat ke dalam sel.
e. Ribosom : sintesis protein.
f. Badan Golgi : tempat ekskreesi.
g. Mitokondria : tempat respirasi.
h. Plastida : tempat pigmen (klorofil).
i. Lisosom : mencerna makanan.
j. Vakuola makanan : untuk mencerna makanan.
k. Vakuola berdenyut : untuk mengerluarkan sisa berupa
cairan (wikipedia,2010).
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, reticulum endoplasma, apparatus golgi, lisosom, plastid, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membrane inti, mikrofilamenn, dan dinding sel (Suwasono, 1987).

2.4 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
(Adi, 2010) menyatakan bahwa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah sebagai berikut,
No. Sel Tumbuhan Sel Hewan
1. Tidak ada sentriol Terdapat Sentriol
2. Terdapat sitokinesis Tidak terdapat sitokinesis
3. Tidak ada pembatasan pertumbuhan Terdapat pembatasan pertumbuhan
4. Sel lebih besar Sel lebih kecil
5. Tidak mempunyai sentrosom Mempunyai sentrosom
6. Tidak memiliki lisosom Memiliki lisosom
7. Mempunyai dinding sel Tidak mempunyai dinding sel





3.METODOLOGI


3.1 Alat dan Fungsi
a. Mikroskop Binokuler : untuk mengamati benda dan
gerakan yang sangat halus yang tidak terlihat mata telanjang.
b. Obyek glass : untuk meletakkan objek.
c. Silet : untuk menyayat objek.
d. Cover glass : untuk menutup obyek yang akan diamati.
e. Jarum pentul : untuk mengambil irisan gabus dan ketela pohon.
f. Pinset : untuk mengambil benda yang sangat kecil.
g. Beaker glass : untuk tempat larutan.
h. Nampan : tempat meletakkan alat dan bahan percobaan.
i. Pisau : untuk memotong.
j. Pipet tetes : untuk mengambil dan meneteskan cairan.
k. Washing bottle : untuk mencuci alat.

3.2 Bahan dan Fungsi
a. Kentang dan ketela pohon: sebagai objek yang akan diamati.
b. Kulit umbi bawang merah : sebagai objek yang akan diamati.
c. Paramaecium : sebagai objek yang akan diamati.
d. Ephitelium squamosum : sebagai objek yang akan diamati.
e. Daun Hydrilla : sebagai objek yang akan diamati.
f. Irisan gabus : sebagai objek yang akan diamati.
g. Batang korek api : untuk mengambil ephitelium.
h. Aquades : untuk memperjelas bayangan.
i. Lugol dan Methilene biru: untuk memperjelas bayangan

3.3 Skema Kerja

Disediakan preparat
Dipersiapkan mikroskop
Dipersiapkan bahan untuk diamati
Diatur fokus mikroskop
Diamati hasil
Ditulis data hasil
Ditarik kesimpulan dari pengamatan
Hasil

3.3.1 Kentang
Kentang
Diambil dengan jarum pentul
Diteteskan pada objek glass
Ditetesi larutan Y-KY
Ditutup cover glass dengan memiringkan 45°
Diletakkan diatas meja mikroskop
Diamati hasilnya dengan perbesaran 4x dan digambar
Hasil

3.3.2 Irisan gabus dan kulit umbi bawang merah
Irisan gabus dan kulit umbi bawang merah
Umbi bawang merah disayat dengan pinset & gabus diiris tipis dengan silet
Diletakkan pada objek glass
Ditetesi aquades 1 tetes
Ditutup cover glass kemiringan 45°
Diletakkan diatas meja mikroskop
Diamati dengan pembesaran 4x
Digambar objek yang diamati
Hasil

3.3.3 Daun Hydrilla
Daun hydrilla
Diletakkan diatas objek glass
Ditetesi air 1 tetes
Ditutup cover glass kemiringan 45°
Diletakkan diatas meja mikroskop
Diamati dengan perbesaran 4x
Digambar objek yang diamati
Hasil

3.3.4 Paramecium
Paramecium
Diletakkan diatas objek glass
Ditetesi air 1 tetes
Ditutup cover glass kemiringan 45°
Diletakkan diatas meja mikroskop
Diamati dengan perbesaran 4x
Digambar objek yang diamati
Hasil

3.3.5 Ephitelium Squamosum Pipi
Ephitelium squaosum pipi diambil dengan menggunakan batang korek api
Diletakkan diatas objek glass
Ditetesi methilene biru 1 tetes
Ditutup cover glass kemiringan 45°
Diletakkan diatas meja mikroskop
Diamati dengan pembesaran 4x
Digambar objek yang diamati
Hasil



4. PEMBAHASAN


4.1 Data Hasil Pengamatan

Gambar Hasil Pengamatan Sel


4.2 Analisa Prosedur

4.2.1 Skema Kerja
Pertama-tama siapkan preparat dengan cara meletakkan objek di objek glass, lalu ditetesi larutan untuk memperjelas bayangan, lalu tutup dengan cover glass degnan kemiringan 45° agar tidka ada gelembung didalamnya. Setelah itu siapkan mikroskop, nyalakan lampu pada mikroskop, lalu taruh preparat pada meja preparat dan jepit. Atur besar kecilnya cahaya sampai bayangan terlihat jelas begitu juga dengan perbesarannya. Jika belum menemukan bayangan,geser meja preparat naik turun dengan pemutar kasar dan kekiri atau kanan dengan pemutar halus. Setelah itu amati hasilnya dan gambar atau tulis hasilnya. Tariklah kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan.

4.2.2 Prosedur Objek
• Tepung Kentang
Ambil tepung kentang dengan jarum pentul dan letakkan di atas objek glass kemudian tetasi larutan Y-KY agar bayangan obyek terlihat jelas. Lalu tutup dengan cover glass kemiringan 45° diatas objek glass supaya tidak ada gelembung. Letakkan diatas meja mikroskop. Amati bayangan yang terlihat dari objek dan gambarkan hasilnya.
• Irisan Gabus dan Kulit Umbi Bawang Merah
Iris gabus dan sayat kulit umbi bawang merah dengan silet dan pinset. Letakkan diatas obyek glass lalu tetesi 1-2 tetes aquades agar bayangan terlihat jelas, tutup dengan cover glass kemiringan 45° agar tidak ada gelambung. Letakkan diatas meja mikroskop. Amati bayangan yang terlihat dari obyek dan gambar hasilnya.
• Daun Hydrilla
Letakkan daun hydrilla di atas obyek glass lalu tetesi agar bayangan terlihat jelas, tutup dengan cover glass kemiringan 45°, agar tidak ada gelembung. Letakkan di atas meja mikroskop. Amati bayangan yang terlihat denga gambar hasilnya.
• Paramaecium
Ambil kultur jerami dengan pipet tetes. Lalu teteskan pada obyek glass agar bayangan terlihat jelas, tutup dengan cover glass kemiringan 45° agar tidak ada gelembung letakkan diatas meja mikroskop. Amati bayangan yang terlihat dan gambar hasilnya.
• Ephitelium Squamosum
Ambil bagian dalam pipi dengan batang korek api dan letakkan di atas obyek glass agar bayangan terlihat jelas. Tutup dengan cover glass kemiringan 45°. Letakkan di atas meja mikroskop. Amati gambar yang terlihat dan gambarlah hasilnya.



5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sel adalah segumpal protoplasma yang berinti sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya.
Sel pun mempunyai bentuk yang beragam, antara lain panjang, peluru, prisma, dan bikonkaf. Sel mempunyai bagian – bagian antara lain : membran sel, sitoplasma, nucleus, ribosom, lisosom, badan golgi, mitokondria, plastida, vakuola, reticulum endoplasma.

5.2 Saran
Para praktikan diharapkan dapat memahami terlebih dahulu tentang pengertian sel dan macam-macamnya agar saat praktikum dapat mengerti dan mengikuti praktikum dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa,2010 Anonymousb,2010 Anonymousc,2010 Anonymousd,2010 Anonymouse,2010 Anshory,I.1984.Biologi Umum.GanesaExact:Bandung
Campbell.1974.Biologi Edisi Kelima.Erlangga:Jakarta
Grolier.1829.American Internasional Edition.Danbury:Amerika Serikat
Grolier.2001.Ilmu Pengetahuan Populer.PT.Widya Dara:Amerika Serikat
H.John,Wilis.2007.Biology,Holt.RINEHART AND WINSTON:London

Tidak ada komentar:

Posting Komentar