Selasa, 16 April 2013

Membaca Koordinat


Proyeksi peta adalah cara memindahkan sistem paralel garis lintang dan garis bujur berbentuk bola (Globe) ke bidang datar (peta). Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan menjadi peta.

Dalam proses penggubahan menjadi peta, maka dikenal beberapa jenis sistem proyeksi, diantaranya:

Proyeksi berdasarkan bidang asal:
Bidang datar (zenithal)
Kerucut (conical)
Silinder/Tabung (cylindrical)
Gubahan (arbitrarry)
Jenis proyeksi no.1 sampai no.3 merupakan proyeksi murni, tetapi proyeksi yang dipergunakan untuk menggambarkan peta yang kita jumpai sehari-hari tidak ada yang menggunakan proyeksi murni di atas, melainkan merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh melaui perhitungan (proyeksi gubahan).

Contoh proyeksi gubahan :
Proyeksi Bonne sama luas
Proyeksi Sinusoidal
Proyeksi Lambert
Proyeksi Mercator
Proyeksi Mollweide
Proyeksi Gall
Proyeksi Polyeder
Proyeksi Homolografik

Proyeksi tersebut digunakan pada:
1. Seluruh Dunia
Dalam dua belahan bumi dipakai Proyeksi Zenithal kutub
Peta-peta statistik (penyebaran penduduk, hasil pertanian) pakai Mollweide
Arus laut, iklim pakai Mollweide atau Gall
Navigasi dengan arah kompas tetap, hanya Mercator
2. Daerah Kutub
Proyeksi Lambert
Proyeksi Zenithal sama jarak
3. Daerah Belahan Bumi Selatan
Sinusoidal
Lambert
Bonne
4. Untuk Daerah yang lebar ke samping tidak jauh dari Khatulistiwa
Pilih satu dari jenis proyeksi kerucut.
Proyeksi apapun sebenarnya dapat dipakai
Untuk daerah yang membujur Utara-Selatan tidak jauh dari Khatulistiwa pilih Lambert atau Bonne.


Satuan Koordinat:

Koordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu titik dalam garis, permukaan atau ruang.
Sistem koordinat adalah sebuah kerangka referensi yang mengacu pada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) serta seperangkat aturan-aturannya.
Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.


Grid diasumsikan sebagai petunjuk pembacaan garis lintang dan garis bujur. Pada gambar peta tertera misalnya: grid 06 85 s/d 06 90 dan terbagi atas 5 bagian (kolom) sehingga 1 kolom = 1 km (1000 m).

1. Koordinat Geografi
Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis khayal, yaitu garis khayal lintang (latitude) dan garis khayal bujur (longitude). 
Sistem koordinat membagi menjadi wilayah berdasarkan lintang dan bujur, petunjuk lokasinya dalam bentuk derajat. Garis lintang geografi diberi indikasi U dan S (Utara dan Selatan) sedangkan bujur geografi di Indonesia selalu mengarah ke T.
Satuannya adalah derajat. Setiap derajat (°) lintang dibagi menjadi 60 menit (‘) (satu menit lintang mendekati satu mil laut atau 1852meter, yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik (“). Untuk keakurasian tinggi detik bisa digunakan dengan pecahan desimal.

Sumbu yang digunakan adalah garis bujur yang tegak lurus terhadap khatulistiwa dan garis lintang yang sejajar dengan garis khatulistiwa, selanjutnya dihitung bujur dan lintangnya, dengan penulisan dddomm’ss” (derajat, menit, detik).




2. Koordinat UTM

Sementara sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) adalah rangkaian proyeksi Transverse Mercator untuk global dimana bumi dibagi menjadi 60 bagian zona. Setiap zona mencangkup 6 derajat bujur (longitude) dan memiliki meridian tengah tersendiri. Sistem koordinat ini memiliki satuan meter.
Koordinat UTM merupakan suatu sistem pengukuran proyeksi yang membagi bumi (bulat) menjadi irisan jaring-jaring dengan sudut 6 derajat.

Contoh pembacaan:



Contoh:

Peta Administrasi Bangil



Cara Membaca:
Misalkan kita diminta untuk mencari titik koordinat Desa Tambakrejo di titik J. Maka titik yang dicari adalah:




1. Koordinat Geografis

Untuk mencari koordinat geografis, sebelumnya kita lihat dulu koordinat yang berwarna biru (Harap diingat sebelumnya T mewakili sisi bujur timur dan S mewakili sisi lintang selatan). Pertama-tama buat garis x dan y dari areal tersebut untuk mempermudah.
Untuk Garis Timur:
Tulis dulu derajat bujur timur titik J Desa Tambakrejo, yaitu 112°. Selanjutnya lihat pada ujung kiri bawah yaitu 51’30’’ (Dibaca 51 menit 30 detik). Lihat lagi sebelah kanannya yaitu 52’00”. Berarti dalam satu kotak memiliki pergeseran sebesar 30 detik. Sehingga setelahnya, di ujung kanan bawah adalah 52’30”. Untuk menentukan lokasi pasti dari titik tersebut, bagi kotak menjadi beberapa garis sama besar. Misalnya dibagi menjadi 6 area sama besar, maka tiap-tiap garis besarnya 5 detik. Kita hitung saja detik terdekat dari menit ke 52 yaitu 18 detik.
Selanjutnya adalah menulis besar koordinat geografisnya: 112.52 dengan perkiraan lebih 18. Sehingga koordinatnya menjadi 112°52’18”.


Untuk Garis Selatan:
Kembali tulis derajat, garis lintang di titik J Desa Tambakrejo, yaitu 07°. Selanjutnya lihat pada ujung kanan atas yaitu 36’30’’. Lihat lagi bawahnya yaitu 37’00”. Berarti dalam satu kotak memiliki pergeseran sebesar 30 detik. Setelahnya, di ujung kanan bawah adalah 37’30”. Sama seperti sebelumnya, untuk menentukan lokasi pasti dari titik tersebut, bagi kotak menjadi beberapa garis sama besar. Misalnya dibagi menjadi 6 area sama besar, maka tiap-tiap garis besarnya 5 detik. Kita hitung saja detik terdekat dari menit ke 37 yaitu 19 detik.

Penulisan koordinat menjadi:

2. Koordinat UTM
Koordinat UTM ditunjukkan dengan koordinat yang berwarna hitam. mT adalah meter timur, mewakili sumbu x dan mU adalah meter utara. 

Untuk Garis Utara:
Langkah pertama adalah melihat koordinat UTM di ujung kanan, kita lihat di ujung kanan dari gambar tertulis 9165 dan di ujung kanan bawah tertulis 9160. Perhatikan dengan seksama diantara kedua titik koordinat tersebut ada 4 garis hitam. Antara 9160 dan 9165 berjarak 5 km, yang artinya 5000 m. itu berarti jarak antar titik hitam (termasuk yang diberi warna merah) adalah 1000 meter. Semakin keatas bertambah 1000 meter dan berlaku sebaliknya. Jadi kita tulis saja dari sisi terdekat desa tambakrejo sebagai 9157.
Desa tambakrejo di titik J terletak diantara koordinat 9157 dan 9158, maka kita bagi kembali menjadi beberapa garis sama besar, misalnya 10 area. Berarti tiap 1 area mewakili 100 meter.
 
Hasil pembacaannya adalah 9157 dengan perkiraan 0 meter. Berarti letak desa ini adalah 9157000 meter (karena dikalikan 100 meter).

Untuk Garis Timur:
Sama seperti sebelumnya, lihat di ujung kiri bawah dari gambar, tertulis 0700 dan ujung bawah gambar ini adalah 0705. Ini berarti semakin kekanan akan bertambah panjangnya.

Jarak terdekat dari titik J adalah 0706 dan 0706844 meter (lihat tulisan hitam di ujung kanan bawah). Untuk mempermudah bagi menjadi 8 area saja (agar setiap area besarnya 100 meter).
Hasil pembacaannya adalah 0706 dengan perkiraan 5,5 meter. Berarti letak desa ini adalah 9157550 meter.

Hasil pembacaan koordinat UTM menjadi:


Sederhana bukan?

2 komentar:

  1. Terima kasih, bagi temen-temen yang ingin infor terbaru dengan cara membaca titik kordinat boleh kunjungi blog kami

    BalasHapus
  2. Saya ikut shere juga ya cara membaca titik kordinat utk sedikit tambahan referensi Anda

    BalasHapus