Minggu, 15 Mei 2011

Pendangkalan Dasar Laut dalam Kaitannya antara Kenaikan Permukaan Air Laut dan Isu Pemanasan Global

Banyak orang beranggapan bahwa kenaikan permukaan air laut yang terjadi dewasa ini terutama diakibatkan oleh pemanasan global. Di Indonesia sendiri, kenaikan air laut yang mencapai 3-5 milimeter tiap tahun telah menyebabkan 29 pulau-pulau kecil ‘hilang’. Tidak heran isu pemanasan global mencuat dan menjadi topik utama kerusakan bumi secara perlahan di dunia.
Jika kita kaji, perubahan permukaan air laut menjadi semakin tinggi memang salah satu dampak negatif adanya pemanasan global. Sudah rahasia umum bahwa aktivitas manusia di bumi menyebabkan kandungan gas rumah kaca seperti CO2 (Karbon dioksida), CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur hexafluoride) menjadi tidak balance. Pembakaran bahan bakar fosil di seluruh dunia menyebabkan emisi CO2 yang berlebihan sehingga terjadi ketimpangan antara zat-zat penyusun gas rumah kaca di atmosfer yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di bumi atau pemanasan global.
Disamping itu, sinar matahari yang terperangkap dalam bumi menyebabkan bumi tetap hangat. Karena suhu merupakan parameter dari iklim, maka terjadilah perubahan iklim di bumi secara global. Hal ini dapat kita buktikan dengan keberadaan fenomena alam El-Nino dan La-Nina yang begitu sering terjadi pada abad ini.
Banyak yang beranggapan bahwa salah satu faktor utama meningkatnya permukaan air laut yang erat kaitannya dengan pemanasan global adalah karena mencairnya es dan gletser di kutub utara dan kutub selatan. Faktanya, kepulauan di kutub utara telah kehilangan22 mil kubik air dibandingkan kondisi biasanya, rata-rata tujuh mil kubik air per tahun. Namun, kenaikan permukaan air laut yang terjadi hanyalah berkisar satu milimeter per tahun. Meskipun sebenarnya berdampak sangat besar di bumi, akan tetapi kita tidak tahu lebih banyak mana es yang keluar atau es yang masuk, artinya air yang kembali ke laut dalam gunung es dan dari melelehnya es di tepinya. Belum adanya penelitian yang menunjukkan berapa input dan output es sebagai kesetimbangan massa yang menyebabkan perubahan muka bumi global. Jadi, kita tidak bisa mengkambinghitamkan mencairnya es dan gletser di kutub utara dan selatan yang mana menjadi salah satu efek adanya pemanasan global merupakan penyebab utama kenaikan permukaan air laut rata-rata di muka bumi.
Pada dasarnya, kutub utara dan selatan bumi bukanlah lapisan es semua. Mereka bergunung dan berbukit batu dan tanah juga lalu dilapisi oleh es dan salju. Meskipun begitu daerah kutub tentu saja akan terkena efek pemanasan global. Bagian dataran rendah tergenangi air laut dan mengurangi luasnya daerah kutub tersebut. Sama dengan banyaknya pulau-pulau kecil di kutub utara yang telah tenggelam tergerus air laut yang semakin meninggi.
Dalam soal kenaikan air laut global di bumi, semata-mata bukan karena adanya pemanasan global sebagai pemicu utama. Kita lihat fakta yang terjadi di negara Indonesia. Kerusakan lingkungan, terutama akibat penambangan pasir laut dan abrasi menyebabkan lenyapnya 26 pulau di Indonesia. Panjang pantai Indonesia lebih kurang 88.000 km yang sebagian besar telah terjadi abrasi dari air laut. Semua materialnya mengendap ke dasar laut. Ini akan mendorong permukaan air laut naik.
Hal lain yang perlu kita cermati adalah terdapat ribuan sungai yang semuanya bermuara ke laut. Setiap sungai selalu membawa partikel atau meterial ke laut berupa lumpur atau tanah dan kejadian ini berlangsung ribuan tahun. Sehingga sudah jutaan meter kubik material yang mengendap di dasar laut dan sudah ratusan hektar delta yang terbentang di muara sungai. Faktor ini tentu saja membuat pendangkalan dasar laut di daerah tertentu. Ditambah lagi penebangan hutan massal di dunia sehingga hutan tak mampu lagi menahan air dalam jumlah besar dan air langsung turun ke laut sehingga menambah debet air.
Di berbagai belahan dunia banyak terjadi reklamasi atau penimbunan pinggiran pantai untuk pembuatan jalan dan pelebaran kawasan yang menyebabkan jutaan meter kubik material terbenam di laut. Selain itu, sudah jutaan hektar tanah rawa yang ditimbun untuk menjadi tempat pemukiman. Padahal rawa berpotensi menyimpan air, sama seperti hutan, sehingga air rawa pun berpindah ke samudera.
Diatas itu semua, faktor yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut di berbagai belahan muka bumi bukan semata-mata karena terjadinya pemanasan global, akan tetapi juga disebabkan pendangkalan dasar laut yang juga disebabkan aktivitas manusia di muka bumi.
Oleh karenanya, persoalan kenaikan permukaan air laut yang terus bertambah tiap tahun di bumi jangan hanya sekadar dijadikan wacana saja, akan tetapi perlu dilakukan adanya upaya nyata dalam pengurangan bahkan pemberhentian buangan dari daratan ke laut sehingga dasar laut tidak terus mendangkal. Juga terus digalakkan langkah-langkah serius peduli alam dalam kaitannya dengan isu pemanasan global.
Jangan sampai peningkatan level air laut yang signifikan ini menyebabkan semakin banyaknya pulau-pulau di berbagai belahan bumi terpendam karena bagian penting dari peradaban kita berada beberapa meter diatas permukaan laut. Jadi kenaikan air laut berapa pun dan kapan pun akan mempunyai dampak yang besar bagi ekonomi dunia dan kehidupan manusia.
Referensi:
Aliefqu. 2011. Inilah Pemicu Utama Kenaikan Permukaan Air Laut Dunia. http://aliefqu.wordpress.com/2011/05/01/inilah-pemicu-utama-kenaikan-permukaan-air-laut-dunia/. Diakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 14.00 WIB
Bloggy. 2010. Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut.http://dexter-cianida.blogspot.com/2010/04/dampak-kenaikan-permukaan-air-laut-dan_17.html. Diakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 14.00 WIB.
Jalius. 2010. Kenapa Permukaan Air Laut Naik. http://jalius12.wordpress.com/2010/03/28/kenapa-permukaan-air-laut-naik/. Diakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 14.00 WIB
La-an, 2008. Hubungan Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global, dan Perubahan Iklim. http://mbojo.wordpress.com/2008/07/17/hubungan-efek-rumah-kaca-pemanasan-global-dan-perubahan-iklim/. Diakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 14.00 WIB
Limpo, Daeng. 2007.Pemanasan Global (Global Warming). http://independen69.wordpress.com/2007/12/03/pemanasan-global-global-warming/. Diakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 14.00 WIB
Londo, Paulus. 2009. Hujan Menghilangkan Permukaan Air Laut Naik. http://www.menlh.go.id/home/index.php?option=com_content&view=article&id=4817:hujan-menghilangkan-permukaan-air-laut-naik&catid=76:artikel&Itemid=94&lang=en. Diakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 14.00 WIB
Opik. 2007. Gambaran Umum Global Warming dan Cara Untuk Mencegah Pemanasan Global Dunia. http://organisasi.org/gambaran-umum-global-warming-efek-dan-cara-untuk-mencegah-pemanasan-global-dunia. Diakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 14.00 WIB
Pemanasanglobalnet. Kenaikan Permukaan Laut Dunia. http://www.pemanasanglobal.net/kutub/kenaikan_permukaan_laut_dunia.htm. Diakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 14.00 WIB
Pemanasanglobalnet. Apa Itu Pemanasan Global. http://www.pemanasanglobal.net/faq/apa-itu-pemanasan-global.htm. Diakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 14.30 WIB
Santoso. 2010. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim. http://www.ofm-jpic.org/globalwarming/pdf/indonesian.pdf. Diakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 14.30 WIB

1 komentar: