Kamis, 07 Juli 2011

Kesuburan Biota Laut Sebagai Akibat Fenomena Gerhana Bulan dan Pasang Purnama

Umum untuk diketahui bahwa gerhana bulan merupakan suatu fenomena alam yang biasa terjadi. Gerhana bulan datang pada saat bulan purnama. Gerhana ini muncul saat bumi berada diantara matahari dan bulan, serta matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus sehingga bulan memasuki bayang-bayang bumi atau cahaya matahari ke arah bulan terhalang oleh bumi. Gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Namun karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap pertemuan bulan dan matahari yang terhalang bumi akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan.

Gerhana ini mengakibatkan pusat gravitasi bumi berfokus kearah bulan, yang juga berdampak pada massa partikel air yang seterusnya menjadi gelombang pasang surut. Meskipun massa di bulan jauh lebih dekat, namun pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari.

Pada dasarnya fenomena pasang surut air laut mengacu kepada konsep gravitasi bulan dan matahari. Artinya, secara tidak langsung keberadaan bulan menyebabkan terjadinya pasang surut permukaan air laut. Pengaruh pasang surut akan mencapai maksimumnya ketika bumi-bulan-matahari segaris, yaitu pada fase “bulan mati” dan purnama. Pada saat bulan penuh, tarikan gravitasi bulan dan bumi digabungkan, sehingga akan ada titik dimana gravitasi bumi, bulan, dan matahari sejajar sehingga timbullah kekuatan gravitasi. Pada saat inilah terjadi air pasang tinggi yang sangat tinggi dan surut rendah yang sangat rendah, atau sering disebut sebagai pasang surut purnama (spring tide).

Dikarenakan saat gerhana atau bulan purnama bumi dan bulan berada pada posisi garis yang lurus dan letak bulan berada paling dekat dengan bumi, maka gaya gravitasi bulan sampai ke bumi dan menarik air laut keatas, hal inilah yang membuat air laut jadi pasang, karena tertarik gravitasi bulan. Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang. Pasang laut memiliki tiga sumber gaya yang saling berinteraksi, yaitu laut, matahari, dan bulan. Pasang laut merupakan hasil dari gara gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.

Jika kita kaji, adanya pasang tertinggi di laut yang disebabkan fenomena gerhana bulan merupakan suatu gelombang tinggi karena tarikan magnet gravitasi kearah sana. Gelombang ini berjalan bebas dan merambat secara vertikal menyebabkan terjadinya pengadukan massa air dari bawah permukaan air laut ke permukaan laut. Air dingin yang naik tersebut umumnya jauh lebih kaya zat hara daripada air permukaan. Sehingga kekayaan unsur hara di permukaan laut melimpah.

Disisi lain, karena letak matahari lebih jauh daripada bulan, pengaruh pasang surut oleh matahari lebih kecil daripada oleh Bulan. Namun saat digabungkan pengaruhnya akan lebih kuat dari biasanya. Sehingga saat terjadi pasang air laut terbesar, air akan sangat naik sehingga wilayah pantai terbenam dan biota-biota laut akan terbawa ke pantai.

Pada saat itulah zat hara akan segera dimakan sejumlah makhluk hidup, contohnya plankton, yang berakibat kedatangan banyak ikan penyantap plankton hingga daerah upwelling yang umumnya kaya ikan sehingga tingkat kesuburan biota pun melimpah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasang surut purnama yang dihasilkan oleh gerhana bulan menghasilkan suatu pasang tertinggi di laut dan menyebabkan adanya pengadukan gerakan massa air yang kaya nutrien secara vertikal dan mampu meningkatkan kesuburan biota laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar